Kasus Studi: Suksesnya Persetujuan Bangunan Gedung Berkelanjutan dalam Masyarakat yang Tertantang
Salah satu contoh kasus studi mengenai suksesnya persetujuan bangunan gedung berkelanjutan dalam masyarakat yang tertantang adalah "The Edge" di Amsterdam, Belanda. The Edge adalah kantor berkelanjutan yang dikenal sebagai salah satu bangunan paling hemat energi dan berkelanjutan di dunia. Kasus ini menunjukkan bagaimana pendekatan inovatif dalam desain dan pengoperasian dapat berhasil dalam situasi yang penuh tantangan, terutama dalam hal regulasi dan keterbatasan lahan di pusat kota.
Baca juga: Apakah Arsitektur dalam Bangunan Itu Wajib?
Tantangan:
1. Keterbatasan Lahan: The Edge berlokasi di daerah perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan yang signifikan. Hal ini membutuhkan perencanaan yang efisien dan kreatif dalam penggunaan ruang.
Baca juga: Tidak Melakukan Audit Struktur, Apa Yang Akan Terjadi?
2. Regulasi Lingkungan yang Ketat: Belanda memiliki regulasi ketat terkait lingkungan dan keberlanjutan. Bangunan harus memenuhi standar yang tinggi untuk mendapatkan persetujuan.
Baca juga: Manajemen Konstruksi
3. Efisiensi Energi yang Tinggi: Bangunan ini bertujuan untuk menjadi bangunan yang nyaris netral energi, yang berarti konsumsi energi sangat rendah.
Baca juga: Manajemen Konstruksi Menurut Para Ahli
4. Kemampuan untuk Beradaptasi: Bangunan ini harus dapat beradaptasi dengan perubahan dalam pola kerja dan teknologi, termasuk perubahan dalam tata letak dan penggunaan ruang.
Baca juga : Memahami Proses Penilaian Properti dalam Persetujuan Bangunan Gedung
Strategi Sukses:
1. Desain Efisien Energi: The Edge dirancang dengan berbagai fitur efisiensi energi seperti sistem pencahayaan LED yang hemat energi, panel surya di atap, dan sistem pengaturan suhu yang cerdas.
Baca juga: Peran Notaris dalam Persetujuan Bangunan Gedung dan Pemiliknya
2. Sistem Sensor dan IoT: Bangunan ini menggunakan lebih dari 28.000 sensor untuk mengumpulkan data mengenai penggunaan energi, suhu, pencahayaan, dan kualitas udara. Data ini digunakan untuk mengoptimalkan operasi bangunan secara real-time.
3. Penggunaan Teknologi Terkini: The Edge menerapkan teknologi terkini dalam hal keberlanjutan, seperti penggunaan energi termal dari sumber bumi (geothermal) untuk sistem pemanasan dan pendinginan.
4. Desain Berfokus pada Penghuni: Selain berfokus pada efisiensi energi, The Edge juga menempatkan kenyamanan dan kesejahteraan penghuni sebagai prioritas. Ruang kerja fleksibel, pencahayaan alami, dan akses ke area terbuka mengutamakan kesejahteraan karyawan.
Baca juga : Perdebatan Lingkungan dan Ekonomi dalam Persetujuan Bangunan Gedung di Area Pesisir
5. Kerja Sama Antar Pihak: Proyek ini melibatkan kolaborasi antara arsitek, insinyur, dan pemilik bangunan untuk mencapai tujuan keberlanjutan yang ambisius.
Hasil dari pendekatan ini adalah The Edge menjadi contoh sukses dalam persetujuan bangunan gedung berkelanjutan. Dalam situasi yang tertantang, bangunan ini mampu memanfaatkan inovasi teknologi, desain efisien energi, dan fokus pada kesejahteraan penghuni untuk mencapai tingkat keberlanjutan yang tinggi dan pengakuan internasional.

Komentar
Posting Komentar